Setelah klasik, seperti biasa makan bersama Kak Maros. Terima kasih sudah mau diajak makan, biarpun teman duduknya alot seperti kerupuk basah. Tadi sempat membicarakan laoshi yang ternyata S2 di Indonesia (aku kira di Jepang). Ketika sidang tesis, ia sedang hamil tua dan mau melahirkan. Pembimbingnya panik dan bilang supaya disudahi saja. Kasihan. Sebagai catatan pribadi untuk diterapkan jikalau aku mengambil S2.
Oh iya. Aku makan soto yang mangkuknya baru, seperti mangkuk mi di iklan-iklan. Bagus. Elegan. Rasanya luar biasa. Sementara Kak Maros makan nasi kuning dengan tahu dan beragam lauk pauk lainnya.
Aku tidak enak karena ia menungguiku. Padahal ia bisa telat untuk kelas bc.
Selesai makan, aku beranjak ke perpus. Menyetor sepucuk amplop ke kantor pos. Terima kasih, Mbak. Lalu naik ke lantai 2. Membaca webtoon. Mengopi salin teks klasik--asli, pinyin, baihua, baru terjemahan. Melanjutkan tugas akhir yang sudah sebulan masih pendahuluan. Lantas mengirimnya, meski hati ini sadar kalau masih banyak yang kurang, terutama dan justru di bagian analisisnya.
Setelah itu, setelah menggalau sebentar, aku pergi ke cano untuk mencetak kartu pos :D pada akhirnya jadi juga, meski ada satu yang luput: memberi border di bagian belakang juga. Argh! Padahal ini bisa sempurna. Seharusnya.
Parahnya, aku tidak menyimpan satu-satu desain di canva. Sehingga jika aku harus bikin ulang dari awal lagi, padahal tinggal border saja yang harus diberi.
Kertasnya karton bw. Melengkung-lengkung. Nanti mau aku tiban kamus. Semoga tidak menambah masalah baru: tinta di kamus yang terceplak ke kartu misalnya. Meskipun agak tipis dan potongan sisinya tidak begitu rapi, tetapi menurutku ini kertas terbaik! :D
Halaman gambar diberi laminasi glossy. Seperti foto sudah tampaknya.
Aku senang sekali.
Tidak blur. Dan foto kucingnya memang blur, tapi tidak terlalu ketahuan. Hehe >:D sungguh sedih karena aku tidak menyimpan file aslinya..
